Friday, July 4, 2014

Selamat Ulang Tahun Ma...



Barangkali selain pada Nabi dan Rasul, hanya Ibu lah makhluk yang membuat Tuhan “tersenyum” pada saat menciptakannya. Ibu adalah masterpiece Tuhan yang dilengkapi spesifikasi yang luar biasa tinggi. Makhluk mulia ini diciptakan memiliki senyum tanpa syarat yang meneduhkan, belaian lembut nan menenangkan, kemampuan multitasking yang diluar akal sehat dan pastinya kesabaran tanpa tepi. Pasti bukan sekali dua kalian mendengar seorang janda yang mampu membesarkan belasan anaknya seorang diri dengan baik tapi ‘tak pernah mendengar kisah yang sama terjadi pada seorang duda.

Bagi kalian yang menemani Istri saat melahirkan pasti mafhum kenapa ayah baru disebut Rasulullah setelah nama Ibu disebut 3 kali, dan hebatnya rasa sakit yang luar biasa saat melahirkan itu tidak mencegah seorang Ibu untuk mempunyai anak lagi. Untunglah selain menganugrahi sifat sabar, Tuhan juga menyisipkan sifat lupa pada Ibu. Entah apa jadinya peradaban manusia kalau Ibu selalu ingat rasa sakit saat melahirkan itu.

Ibu memang makhluk yang tidak masuk akal.

Begitu juga Ibuku....

Entah kebesaran hati macam apa yang Ibuku punya saat merelakan kami anak anaknya merantau. Setelah menjadi orangtua aku sadar kalau hal yang paling menyenangkan bagi orang tua adalah berkumpul bersama anak anaknya. Bercengkrama, memeluk dan mencium pipi dan kening mereka adalah anugrah tak tergantikan setiap hari. Tiap detik tidak bersama anak anak adalah kerinduan sekaligus kecemasan yang menyiksa. Saat ini aku baru sadar betapa tersiksanya Ibuku saat kami anak anaknya pamit dari rumah untuk merantau. Tapi mungkin itulah sebabnya Tuhan meletakkan surga dibawah telapak kaki Ibu dan menjadikan ridha seorang Ibu (orangtua) menjadi ridhaNya, agar setiap anak tahu saat izin Ibu sudah didapatkan maka kemudahan dari Tuhan pun akan turun dan begitupun sebaliknya.
 
Aku menyadari sepenuhnya, apa yang telah kudapatkan selama masa perantauan ini bukanlah pencapaianku, bukanlah usahaku. Ini adalah buah doa tanpa putus dari Ibuku. Doa yang menguatkan hatinya saat cemas melanda, saat rindu menyiksa. Ibu memang selalu mengharapkan yang terbaik untuk anaknya tanpa berharap balas jasa atau apapun. Itulah kenapa kalimat yang lazim diucapkan Ibu adalah "Aku sayang padamu" bukan "Aku bangga padamu".
 
Selamat Ulang tahun Ma,

Terima kasih untuk belaian lembut di kepala kami,
untuk semua perjalanan yang mengenalkan dunia kepada kami,
untuk semua semangat yang meneguhkan kami,
untuk semua ketulusan yang meyakinkan kami bahwa restu Allah selalu ada dalam setiap izinmu,
semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan pada Mama dan Papa, pada keluarga kita.
Amiin.

Dari anak anak mu yang selalu sembuh saat dibelai kepalanya
Adi & Riri.

*)Ma, Mama tahu tidak pernah mudah buat kami mengucapkan secara langung selamat ulang tahun untuk Mama. Kami ndak kuat menahan haru nya Ma. Karena itu tulisan ini ada Ma, walaupun sudah lewat 5 hari (maaf ya Ma hehehehe). 

Gambar diambil dari lifehack.org dan masih tanpa izin


No comments:

Post a Comment